Selamat Datang di Blog Umi Alviyah,Semoga Anda Tidak Menyesal Mengunjungi Blog Ini !!!

Pages

Kamis, 01 Mei 2014

Kartini Menjadikan Perempuan sebagai Inspirasi dan Kekuatan Sejati Bangsa

Sumber: http://www.antara.net.id/index.php/2014/04/22/kartini-menjadikan-perempuan-sebagai-inspirasi-dan-kekuatan-sejati-bangsa/id/
RA Kartini

Bulan April tidak bisa lepas dari sosok Raden Ajeng Kartini. Bangsawan Jawa kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 ini merupakan perempuan Indonesia yang memperjuangkan kesetaraan hak bagi kaum perempuan.
Kartini lahir di tengah-tengah keluarga yang kental budaya patrilineal dan feodal. Perlu nafas panjang bagi Kartini untuk dapat menyampaikan pemahaman kepada keluarganya bahwa sebagai perempuan, Kartini dapat berkiprah sama bermaknanya dengan kaum pria.
Lahir sebagai seorang perempuan, walaupun dari keluarga Bangsawan, Kartini tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya setelah ia lulus dari sekolah dasar. Kartini tidak lantas berpasrah pada kenyataan. Ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya untuk dibaca di taman rumah dengan ditemani pembantunya.
Kartini yang memiliki kepedulian terutama terhadap sesama kaumnya, tidak ingin belajar untuk dirinya sendiri. Ia pun mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya.
Berasal dari lingkungan bangsawan membuat Kartini juga berteman dengan orang-orang Belanda. Ia pun rajin berkirim surat dengan teman-temannya yang berada di Eropa, terutama Belanda. Salah satunya adalah J.H Abendanon. Melalui salah satu sahabatnya itu pula Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.
Beasiswa tersebut didapatkannya, namun sayang tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat. Suami Kartini tersebut ternyata mengerti keinginan besar Kartini untuk terus berbagi ilmu dengan perempuan-perempuan Indonesia. Ia pun turut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita.
Berkat kegigihannya Kartini berhasil mendirikan tidak hanya mendirikan satu sekolah. Sekolah Wanita milik Kartini ada di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”.
Selain mengajar, Kartini selalu menerima permintaan mengarang di berbagai media cetak, baik majalah maupun surat kabar. Kartini banyak menulis tentang pemikirannya mengenai bagaimana perempuan tidak bisa dilihat sebelah mata.
Setelah Kartini wafat, J.H Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Untuk menghargai dan mengenang jasa-jasa Kartini terhadap kemajuan kaum perempuan Indonesia, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964 R.A Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dan 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.
Buku Habis gelap, terbitlah terang menjadi buku yang melegenda dan menginspirasi bangsa Indonesia. Dari buku tersebut tergambarkan bagaimana perjuangan Kartini dalam mengangkat derajat dan memperjuangkan hak-hak wanita, serta menyuarakan kesetaraan gender. Wanita Indonesia masa kini bisa bebas menunjukan eksistensi dan prestasi, sama dengan laki-laki.
R.A Kartini Di Luar Negeri.
Kartini tak hanya menjadi inspirasi bagi rakyat Indonesia saja, Belanda pun demikian. Kartini memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Belanda.
Ada empat nama jalan di kota-kota Belanda yang bernama Kartini, seperti di Venlo, Amsterdam, Harleem dan Utrecht. Nama Raden Ajeng Kartini ternyata telah populer di Negara Kincir Angin.
Di Venlo, terdapat jalan RA Kartinistraat terletak di daerah Hagerhof. Jalan ini berbentuk huruf ‘O’. Di sekitarnya juga ada nama para tokoh wanita lain seperti Anne Frank dan Mathilde Wibaut. Venlo sendiri terletak di Belanda bagian Selatan.
Ibukota Belanda, Amsterdam juga mengabadikan nama pahlawan wanita Indonesia ini yang ditulis lengkap. Jalan Raden Adjeng Kartini, berada di kawasan Zuidoost atau Bijlmer. Selain itu ada nama wanita berpengaruh lain yang diabadikan menjadi nama jalan yaitu Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, dan Isabella Richaards.
Sementara di kota Harleem, ada nama Jalan Kartini yang juga berdekatan dengan nama jalan pahlawan Indonesia lain seperti Jalan Mohammed Hatta, Jl Sutan Sjahrir dan langsung tembus ke Jalan Chris Soumokil, presiden kedua Republik Maluku Selatan (RMS).
Dan yang teraktir yaitu kota Utrecht , ada Jalan RA Kartini di kota yang dihuni kalangan menengah tersebut. Jalan RA Kartini berbentuk ‘U’. Oh iya, jalan RA Kartini di Utrecht ukurannya lebih besar dibandingkan jalan dengan nama tokoh perjuangan lainnya di daerah itu.
Kartini Indonesia Masa Kini.
Sudah banyak perempuan Indonesia yang mengharumkan nama Indonesia di dunia. Salah satunya adalah Sidrotun Naim, pelajar tingkat PhD di bidang Sain Lingkungan ini pada bulan Maret lalu telah dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan “the 2012 L’Oreal-UNESCO International Fellows”.
Wanita asli Solo ini salah satu dari 15 wanita di dunia yang menerima penghargaan tersebut. Penelitian beliau di bidang molecular virology bertujuan untuk menginvestigasi dan mengubah struktur dan fungsi genetik IMNV, virus baru di Indonesia yang dapat membunuh hampir 70% populasi udang. Tentu saja hasil penelitian mahasiswa University of Arizona ini akan memberi impak besar bagi perkembangan ekonomi Indonesia terutama di bidang peternakan udang. Yang pasti, karena Sidrotun Indonesia akan memiliki ahli patologi perempuan bertaraf Internasional untuk pertama kalinya.
Ada juga Betti Setiastuti Alisjahbana, yang merupakan perempuan pertama yang menduduki jabatan Presiden Direktur IBM di kawasan Asia Pasifik (1999-2008). Alishahbana yang kini menjadi pemimpin PT Quantum Business International, yang bergerak di Industri Kreatif mengatakan, kunci keberhasilannya adalah kejujuran, integritas dan motivasi yang tinggi.
Berikutnya Indonesia punya Astrid Vasile (Astrid Saraswati Kusumawardhany). Wanita ini menjadi satu-satunya wanita Indonesia yang terdaftar sebagai registered builder (kontraktor bangunan) di Australia. Astrid adalah satu dari 12 wanita yang mempunyai lisensi untuk mendirikan bangunan, dari sekitar 1000 orang dalam kategori yang sama. Dia belajar ilmu ekonomi sosial dan mendapatkan gelar MBA di Indonesia.
Saat ini Astrid adalah Presiden Indonesia Diaspora Network Australia Barat, ketua Jaringan Profesional dan Pengusaha Wanita Indonesia-Australia dan menjadi direktur pelaksana perusahaan konstruksi GV di Australia Barat.
Perempuan Indonesia semakin membuktikan kemampuannya dengan memiliki profesi yang awalnya hanya di lakukan oleh laki-laki, seperti pengemudi taksi dan bis Trans Jakarta, pemimpin pemerintahan daerah, Pilot, atau Pembalap mobil.
Seperti yang dikatakan Presiden SBY bahwa gerak juang Kartini bukan sekedar inspirasi, tapi telah menjadi kekuatan sejati bagi kemajuan bangsa. Saat ini peranan perempuan, bukan hanya penting di dalam keluarga namun juga penting dalam mengelola perekonomian serta menjadi penggerak dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti penghijauan, pendidikan dan kesehatan berskala nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates